Sabtu, 20 Maret 2010
Terharu Bisa Membantu Penyembuhan Penderita Kanker Payudara
DUNIA kewartawanan yang ditekuninya selama 22 tahun lebih, menurut koresponden Sinar Harapan (Suara Pembaruan) H.Eddy Padmadisastra, ternyata telah memberikan warna tersendiri dalam hidup dan kehidupannya. Itulah sebabnya. Tatkala dinyatakan harus pensiun meski diperbolehkan untuk mengirimkan berita ke surat kabarnya, ia sempat shock. Karena ia sangat mencintai dunianya sebagai wartawan. Ada kepuasan bathin!
Selama dalam menjalankan profesinya sebagai sebagai jurnalis, ternyata ada banyak kesan yang teramat mendalam, terutama dapat membantu orang banyak yang membutuhkan pertolongan. Bahkan, ia sangat terharu karena bisa membantu proses penyembuhan Masitoh (18) penderita kanker payudara, yang besar payudaranya 28 kg.
“Pada mulanya, saya hanya menulis beritanya saja, agar penderita penyakit ini diketahui publik dan juga pemerintah daerah setempat untuk menolong dalam pengobatannya.”kenangnya.
Selanjutnya dia menceritakan; ada seorang gadis bernama Masitoh (18) warga Desa Neglasari Kec. Salawu Kab.Tasikmalaya yang menderita penyakit “ aneh dan misterius” karena payudaranya membesar hingga 28 kg.Kemudian ia menuliskan berita yang dimuat koran sore Sinar Harapan lengkap dengan foto gadis bernasib malam itu.
Setelah berita itu dimuat, selain mendapat respon dari Pemda Tasikmalaya, juga dari pembaca hingga kalangan medis di Jakarta dan pemerintah pusat. Bahkan, redaksi Sinar Harapan membuka “Dompet Amal bagi Masitoh” untuk mengumpulkan sumbangan dari masyarakat seluruh Indonesia. Tak terkecuali Menkes RI turun tangan menugaskan tim dokter untuk menanganinya dan bahkan Bu Tien Soeharto pun turut menyumbang.
Begitu dana sumbangan dari pembaca sudah terkumpul, Redaksi Sinar Harapan menugaskan Eddy Padma agar membawa Masitoh untuk berobat ke Rumah Sakit Husaha (RSH) Jakarta.Ia tidak menduga, kalau orang kantornya tampak serius dalam membantu penyembuhan warga Kabupaten Tasikmalaya yang diberitakannya itu.
Tatkala tiba di Jakarta saja, Masitoh langsung dibawa ke Rumah Sakit Husada untuk mendapat perawatan dan penanganan secara intensif oleh tim dokter spesialis. Kemudian penderita penyakit ganas dari keluarga miskin ini segera dioperasi tim dokter dan operasi payudara Masitoh pun berhasil dengan baik. Setelah menjalani perawatan di bawah pengawasan tim dokter RSH Jakarta, penyakit “aneh dan misterius” itu pun sembuh total dan bisa mengenakan BH.
Pasca operasi payudara yang berhasil itu, Masitoh pulang ke Desa Neglasari di Kec.Salawu Kab. Tasikmalaya dengan hidup baru, juga semangat baru untuk tetap hidup bersama keluarganya.
Sementara itu, keluarga Masitoh yang termasuk keluarga miskin mendapat perhatian dari Pemda Tasikmalaya, setelah membaca berita yang dimuat Sinar Harapan. Bupati Tasikmalaya H.Hudly Bambang Aruman melalui Kantor Dinas Sosial yang diwakili Drs.Subagja dan Kabag Humas U.Iskandar menyerahkan bantuan beras sebanyak 1 kwintal dan lauk pauk.
Bantuan masyarakat pembaca Sinar Harapan berupa kiriman weselpos yang dikirim langsung ke alamat Masitoh ternyata cukup banyak berdatangan dari segenap pelosok tanah air, yang diiringi doa dengan harapan Masitoh segera sembuh.
Selama mendampingi Masitoh dalam proses pengobatan dan penyembuhan penyakit ganas pada payudara gadis malang itu, Eddy Padmadisastra tak mengenal lelah, meski ia harus bolak-balik Tasik-Jakarta.
“Nah, ketika Masitoh itu sembuh dan kembali ke desa, saya benar-benar bahagia dan terharu. Ada kepuasan bathin yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata.”ungkap Eddy Padma.
Namun yang jelas, dengan memberitakan penderitaan gadis berpayudara besar itu di surat kabar Sinar Harapan dan turut mendampinginya selama berobat di RS Husada Jakarta dengan niat karena Allah SWT semata, berarti Eddy Padma telah turut membantu proses penyembuhan seorang pasien dan meringankan beban hidup keluarga miskin.
Ada semacam penghormatan tersendiri tatkala dapat menolong sesama ummat yang membutuhkan pertolongan.Inilah yang menjadi kepuasan bathin bagi seorang wartawan.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar