Senin, 08 Maret 2010

Pernikahan Emas

TAK terasa usia pernikahan pasangan suami istri, H.Eddy Padmadisastra dengan E.Komariah, ternyata sudah berlangsung selama 50 tahun. Sama sekali tak terpikir di benak wartawan senior ini bahwa bahtera rumah tangganya akan melewati rentang masa setengah abad.Tepat tanggal 4 Juli 2009 merayakan pernikahan emas karena mereka menikah 4 Juli 1959. Artinya, selama itu pula mereka mengarungi bahtera kehidupan rumahtangganya. Ada kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri ini, karena mereka hidup harmonis dan penuh kedamaian.
Dalam merayakan ‘pernikahan emas’-nya itu tak ada pesta meriah. Kecuali acara syukuran dengan menggelar acara pengajian di rumahnya, mengundang para tetangga, keluarga dan sahabat dekatnya.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena pernikahan kami bisa berlangsung langgeng hingga melewati batas usia pernikahan emas, yakni 50 tahun. Selama mengarungi mahligai rumah tangga, hidup kami bahagia, harmonis, dan penuh kebahagiaan,”tutur Eddy Padma.
Bagaimana perjalanan cinta keduanya bisa mulus hingga kaken-ninen? Ketika mengucap ''Saya terima nikahnya E.Komariah binti ....'', dia hanya berharap pernikahannya dengan gadis idamannya itu sejalan dengan nasihat perkawinan yang diterimanya. Menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, langgeng hingga kakek-nenek’.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga. ''Merekalah yang adha-adha (menggagas) menyelenggarakan perayaan ulang tahun pernikahan kami dengan menggelar acara pengajian sebagai ungkapan rasa syukur bin nikmat. Barangkali, mereka menganggap pernikahan orang tua sebagai sesuatu yang patut diperingati,'' tutur pria kelahiran Kawali.
Sebagaimana pasangan suami istri lain, perjalanan hidup Eddy Padmadisastra – E.Komariah juga tak semulus jalan tol. Mereka juga acap mengalami persoalan. ''Tapi, dengan perjalanan waktu, kami bisa menjadi semakin arif untuk mengatasi persoalan. Hal-hal yang dulu terasa berat, dengan pertambahan usia dan kearifan, kini tidak lagi.''
Apa komentar E.Komariah tentang pria yang menjadi bagian hidupnya selama limapuluh tahun belakangan? ''Sabar. Bukan main sabarnya. Itu membuat saya sungguh beruntung menjadi istrinya,'' kata E.Komariah, sembari melirik suami tercintanya. .
Pensiunan guru SMAN 1 Tasikmalaya ini mengungkapkan, bahwa perkawinan sukses harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu bahagia, sejahtera, tahan lama dan punya keturunan yang sehat dan sukses.Untuk mencapai kriteria tersebut, persiapan perkawinan menjadi begitu penting, karena dalam sebuah perkawinan disatukan dua pribadi dan dua pemikiran yang berbeda, sehingga kesamaan pesepsi diantara keduanya harus benar-benar berjalan demi terbinanya sebuah rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Warahmah.
“Tidak mudah memang mempertahankan usia pernikahan hingga begitu lama, karena banyak pahit dan getir yang dilalui kami. Namun, kesabaran dan saling pengetianlah merupakan kunci pokok dalam rumah tangga.”ungkap Bu Haji.
Pria enerjik ini mengakui, kalau usianya sudah uzur, meski semangat untuk berkiprah di dunia jurnalistik masih tampak menggebu. Karena itu, kini ia dan istrinya lebih mendekatkan dirikepada Allah SWT dengan melakukan berbagai kegiatan yang bersifat sosial-keagamaan. Tak mengherankan, bila Pak Haji sering mengikuti majelis taklim di berbagai tempat, terutama ke Pondok Pesantren Suryalaya asuhan Abah Anom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar